"Aaaaaaa!" Prang! Brak! Raka berteriak kencang dan menghancurkan barang-barang yang ada didalam rumah guna melampiaskan kemarahannya setelah Amira dan Bu Yati berhasil ia usir. Pria itu sangat marah dan kecewa dengan perubahan sikap Anaya setelah pergi menenangkan diri. Ada rasa penyesalan dalam dirinya saat itu mengizinkan Anaya pergi. Berbagai macam pengandaian dalam pikiran Raka jika Anaya saat itu ia larang pergi dan ia mungkin tidak akan terjebak dalam hubungan satu malam bersama Amira. "Kenapa kamu berubah, Anaya? Aku benar-benar mencintaimu dan tidak bisa hidup tanpamu! Aku tidak menginginkan anak itu dan aku hanya ingin kamu! Aku merindukan kamu, sayang? Aku rindu pelukanmu, aku rindu senyuman mu, dan aku rindu semua tentangmu!" jerit Raka dengan wajah sangat frustasi tersengal-sengal napasnya saking emosinya. Tubuhnya luruh di lantai karena lelah secara fisik dan mental atas perang batin yang ia alami hari ini. Ia duduk menyandar di dinding sambil menatap kosong la
Last Updated : 2025-06-14 Read more