“Oh, suruh paman masuk saja, Tilly! Mommy lagi bersiap-siap,” sahut Tamara lagi.Tilly menjawab senang, “Oke, Mommy!”Gadis kecil itu melebarkan daun pintu dan mempersilakan Trevor masuk. Ruangan itu masih penuh mawar merah yang diberikannya pada Tamara.Aromannya masih semerbak sedangkan susunan lima puluh keranjang mawar merah itu masih terlihat seperti saat dia meninggalkannya.Itu berarti, tidak disentuh sama sekali. Entah dia harus senang karena tidak dibuang atau kecewa karena mawar-mawarnya tidak disentuh sama sekali.Tapi dia tidak membahasnya sama sekali. Trevor mendaratkan bokongnya di sofa panjang yang ada di sana.Baju-baju triplets yang sebelumhya sempat dipajang di sofa itu, kini sudah tak ada lagi.Itu berarti Tamara menerima baju anak-anak pemberiannya. Memikirkan itu, hati Trevor menjadi senang kembali.“Tilly, cepat ganti bajumu! Thea, kalau kau sudah ganti baju, cepat temani paman di depan.Dan kau Travish, cepat bereskan lego-legomu itu, setelah itu, beritahu Bibi
Terakhir Diperbarui : 2025-04-30 Baca selengkapnya