Reyan membalik halaman naskah yang baru saja dicetak Jasmin. Ia membaca dengan fokus, alisnya naik turun, kadang mengernyit, kadang tersenyum samar. Jasmin duduk di seberangnya, pura-pura sibuk memainkan sendok di dalam gelas, padahal sejak tadi ia mengamati ekspresi Reyan.“Kenapa kamu nulisnya gini?” tanya Reyan akhirnya, menunjuk satu paragraf. “Tokohnya kabur, ninggalin si cowok, padahal mereka udah jelas-jelas saling cinta.”Jasmin mengangkat bahu. “Mungkin karena aku pengen pembaca ikut frustasi.”“Dan kamu nggak kasihan?” Reyan menatapnya serius, meski senyum masih terselip di sudut bibirnya.“Kasihan… tapi juga puas.” Jasmin tertawa kecil. “Itu kan tugas penulis, bikin pembaca nggak bisa tidur.”Reyan meletakkan naskah itu, menatap langsung ke matanya. “Tapi kamu sendiri, masih pengen lari kayak tokoh kamu itu?”Jasmin terdiam sesaat. Pertanyaan itu terasa terlalu dekat, terlalu nyata.“Kadang… iya,” jawabnya juj
Huling Na-update : 2025-08-12 Magbasa pa