Alif melambaikan tangannya ke depan."Serang!""Plak!"Pada saat yang sama, Arjuna melepas mantelnya.Di balik mantelnya, dia dipenuhi peluru dan sederet granat tergantung di pinggangnya."Pangeran, apakah kamu sudah siap?""Sudah siap, Arjuna."Arjuna menarik sebuah granat dari pinggangnya, menarik sumbu, kemudian melemparkannya ke arah Pengawal Istana Negara Kalima yang menyerbu ke arah mereka.Granat ini bukan peledak, melainkan bom asap.Asap mengepul dalam jumlah besar.Pada saat yang sama, Arjuna mengangkat senapan mesin, lalu mengarahkannya ke depan."Dor, dor, dor!""Ah, ah, ah!"Para Pengawal Istana Negara Kalima di baris depan bergetar beberapa kali sebelum akhirnya tumbang.Arjuna tidak berhenti. Dia mengangkat senapan mesin ringannya tinggi-tinggi, menembak terus menerus sambil melangkah dengan cepat ke arah Alif.Setelah menembakkan serangkai peluru, dia segera mengisi ulang.Saat Arjuna mengisi ulang, seorang Pengawal Istana Negara Kalima bergegas maju, tetapi dia diangka
Baca selengkapnya