Dalam diri Sua, ada ribuan jawaban yang bisa ia lemparkan, ada yang halus, ada yang tajam. Tapi kali ini, ia ingin berkata jujur.Perlahan, gadis itu menarik napas dan mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Cahaya senja menyusup masuk melalui celah tirai, memantulkan rona emas samar ke kulit wajahnya yang masih dalam proses pemulihan. Garis-garis retak halus itu tetap terlihat … tapi ada kekuatan baru yang mulai tumbuh dari balik luka itu.“Pernikahan adikku, akan dilaksanakan pada akhir pekan ini,” ucap Sua pelan, hampir seperti gumaman.“Jadi, karena pernikahan itu?” ulang Rai, nadanya lebih ringan dari sebelumnya, seolah beban kecil yang menekan dadanya tadi perlahan terangkat. “Kupikir … mungkin ada seseorang yang sedang kau sukai.”Matanya menatap tajam namun tidak menekan, seperti ingin mencari tahu. Namun, ragu untuk terlalu berharap.Sua terdiam sejenak, lalu tertawa kecil dan pelan, tapi jelas memuat kegetiran.“Seseorang yang kusukai?” ulangnya, seakan frasa itu terlalu a
Terakhir Diperbarui : 2025-05-29 Baca selengkapnya