Syakia langsung bangkit dan hendak turun untuk berdebat dengan ayahnya. Namun, Shanti malah mengulurkan tangan untuk mencegahnya. Dia menggeleng dan berkata, “Kamu nggak usah turun. Jagalah ibumu dengan baik. Serahkan hal ini pada Guru.”Seusai berbicara, Shanti pun turun dari kereta kuda. Setelah mendengar pergerakan dari kereta kuda, Damar dan kedua putranya segera menoleh. Awalnya, mereka mengira akan melihat Syakia. Sayangnya, itu adalah Shanti.Shanti tidak langsung berdebat dengan Damar. Dia terlebih dahulu melirik Abista, lalu Kahar.“Sepertinya, tuan muda keempat keluarga kalian nggak ikut datang hari ini. Benar juga, dengan keadaannya itu, dia nggak mungkin bisa berkuda,” ujar Shanti dengan tenang.“Adikku datang atau nggak, itu nggak ada hubungannya denganmu. Mana Syakia? Suruh dia keluar untuk temui kami!” Berhubung Damar juga berada di tempat ini, nyali Kahar pun kembali menjadi besar. Dia melirik Shanti dengan kesal, lalu langsung menyebut nama Syakia tanpa sedikit pun ra
Baca selengkapnya