Dengan tangan gemetar, Sydney mengetik sesuatu di tablet. “Kau salah orang. Aku tidak mengenal Morgan.” Butuh seluruh tenaga dan sisa keberanian dalam diri Sydney untuk mengetik kalimat tersebut. Jelas saja merupakan sebuah dusta, tetapi itu satu-satunya perisai yang bisa Sydney angkat di hadapan binatang buas sepertinya. Pria itu menatap layar sejenak, lalu tertawa. Tawa yang penuh penghinaan hingga menggema di ruangan lembab itu. “Lucu juga,” sinisnya. Dalam sekejap, tangannya yang besar mencengkeram rambut Sydney dan menjambaknya kuat-kuat. ‘Aaakh!’ Sydney menjerit dalam hati. Tubuh wanita itu sampai terangkat karena tarikan brutal pria di hadapannya. “Kau tidak bisa diajak bicara baik-baik ya, Jalang?!” hardik pria yang tidak punya belas kasihan pada wanita itu. Kepala Sydney mendongak ke belakang, kulit kepalanya perih seakan tercabik. Air matanya mengalir tanpa kendali, bukan hanya karena rasa sakit, tetapi karena kemarahan yang membuncah. ‘Bicara baik-baik apanya?! I
Terakhir Diperbarui : 2025-04-29 Baca selengkapnya