Suara tamparan itu bergema keras di seluruh ruangan. Lorenzo terhuyung mundur satu langkah, keseimbangannya hilang karena kejutan dan kekuatan pukulan yang tidak disangkanya. Pipi kirinya langsung memerah, bekas jari Ella tercetak dengan jelas.Gadis itu benar-benar memukulnya dengan seluruh kekuatan yang dimilikinya, penuh dendam. Mata hitam Lorenzo melebar, syok hebat. Bahkan Daren yang sudah melangkah maju, bersiap untuk hal-hal buruk pun seketika terdiam di tempatnya. Ia juga sama terkejutnya dengan Lorenzo.“Aku sangat kecewa padamu, Lorenzo,” kata Ella dengan suara yang bergetar karena amara yang mendalam. Air matanya sudah mulai menggenang di pelupuk mata.“Kau menginginkan aku di saat kau bahkan tidak bisa melihat aku sebagai diriku sendiri!” makinya, suaranya naik beberapa oktaf.Ella melangkah lebih dekat, kepalanya mendongak menatap nyalang Lorenzo. “Hanya Seline, Seline, dan Seline yang ada di pikiran dan hatimu! Tidak pernah ada aku. Tidak pernah ada Gabriella Jovianne di
Last Updated : 2025-06-12 Read more