Sudah beberapa hari berlalu dan Govan merasakan ada yang mengusik pikirannya, sesuatu yang semula hanya samar dan tak penting, kini tumbuh seperti benih liar di tengah dadanya. Akhir-akhir ini Nabila sering keluar rumah, sesekali pamit sekadar beli buku, kadang beralasan ingin ngumpul bareng temen. Namun ketika pulang selalu sama Berlian. Govan tidak pernah bertanya. Tapi matanya selalu menangkap detail cara Nabila tersenyum saat membuka pagar, tawa kecilnya yang renyah terdengar dari teras, dan suara motor Berlian yang mulai terasa terlalu akrab di telinganya. Disuatu pagi itu, ketika matahari baru naik setengah dan langit bersih serta udara terasa segar. Di ruang makan, Govan duduk sendiri dengan koran dan secangkir kopi. Kemejanya sudah rapi, dasi tergantung longgar di leher. Tapi tatapannya kosong. Mengarah ke halaman depan, menembus jendela. Lalu suara yang ia kenal datang lagi, ra
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-05-12 อ่านเพิ่มเติม