"Hallo tetangga baru," ucapnya begitu dingin dan nampak tidak menyukai hal itu."Bagaimana bisa?" ucap Ayana masih dengan wajah bingungnya, "Bukankah kamu tinggal di Surabaya?""Aku sudah lebih dulu tinggal disini jangan mengatakan dimasa depan jika aku mengikuti kalian."Dedalu sudah kembali dari keterkejutannya pemuda itu memungut kembali paper bag yang dijatuhkan oleh Ayana kemudian menyerahkan kepada Laiba tapi Laiba tidak langsung menerimanya memandangi bingkisan itu kemudian melihat ke arah Ayana."Terimalah, kami sudah menyiapkan juga untuk semua tetangga disini," ucap Ayana dengan raut wajah tidak terlalu senang.Laiba meraih paper bag dari tangan pemuda itu kemudian menutup pintunya sambil menggerutu, "Kebetulan macam apa ini?"Sayup-sayup Laiba mendengar jika Ayana juga menggerutu pada Dedalu, "Bukankah seharusnya kita yang merasa tidak senang karena bertetangga dengannya kenapa dia yang malah marah?"Laiba tidak menghiraukan Ayana maupun Dedalu saat ini yang dibutuhkannya a
Terakhir Diperbarui : 2025-06-05 Baca selengkapnya