Di lain tempat, Bu Ria tengah duduk di sebuah restoran mewah bersama calon menantunya, Tiara.Tiara menatap Bu Ria dengan wajah sedikit kesal, nada suaranya terdengar menuntut."Tante, aku cuma minta kejelasan. Apalagi Kania, istri Rafasya itu, sekarang sedang hamil," ujar Tiara, berusaha menahan emosinya.Bu Ria menarik napas panjang, mencoba menenangkan suasana. Namun hatinya sendiri dipenuhi kegusaran."Aku tidak masalah, Tante, untuk jadi istri kedua," lanjut Tiara dengan suara mantap. "Daripada menunggu sembilan bulan, lama sekali. Aku lebih baik jadi istri kedua saja."Bu Ria tersenyum miring. "Sabar, Tiara sabar. Kamu ini sudah cantik, pintar, dan jauh lebih pantas daripada Kania. Tapi kamu tahu sendiri Rafa itu keras kepala, nggak bisa dipaksa."Ucapan Bu Ria diiringi dengan cibiran tentang Kania. Ia terus membanding-bandingkan Kania dengan Tiara, memuji betapa Tiara lebih anggun, lebih terpelajar, dan lebih pantas mendampingi Rafasya. Hatinya penuh rasa benci yang ia pupuk se
Last Updated : 2025-07-07 Read more