“Kenapa?” Rafael bingung melihat Tania yang tertegun. Tania sampai harus menyadarkan dirinya sendiri. Ia sepertinya hidup di dunia yang berbeda dari Rafael selama ini. “Kamu enggak suka tasnya?” tanya Rafael. Tania langsung mendelik. Ia langsung menyampirkan tas itu di bahunya. “Aku suka,” sahut Tania. Senyum Tania merekah sesaat, sebelum akhirnya ia meletakkan kembali tas itu. Sekarang, tatapan Tania berbinar sempurna. Tania tak sabar untuk membuka hadiah yang berikutnya. Seperti yang Tania kira, semua isi hadiahnya adalah barang-barang branded. Tidak hanya tas, ada juga jam tangan mewah, sepatu, pakaian, kacamata, sampai parfum. “Ah, ini sepertinya dari teman-temanku.” Tania mendapati dua hadiah di sudut. Dari bungkus hadiahnya saja, Tania bisa tahu jika dua hadiah itu dari Lia dan Keisha. Motif bunga tanpa pita. “Astaga! Aku merasa melihat diriku sendiri!” Tania juga kalau membungkus kado seperti itu. Penasaran, Tania gegas membukanya. Saat melihat hadiahnya, Tania langsu
Huling Na-update : 2025-07-04 Magbasa pa