Setelah Celine pamit meninggalkan ruang kunjungan, Althalan hanya bisa memandangi punggungnya yang perlahan menghilang dari pandangan. Ada rasa hangat yang muncul di dadanya, tetapi tidak bertahan lama. Ketika sipir mengantar Althalan kembali ke selnya, wajahnya kembali dingin. Langkahnya berat, dan matanya penuh dengan bayangan masa lalu.Di selnya, Exel dan anak buahnya sudah menunggu. Tatapan mereka tajam, seperti ingin menelanjangi setiap inci rasa percaya diri Althalan. Exel duduk di sudut dengan posisi dominan, memainkan bola tenis kecil di tangannya. Ada senyum licik di wajahnya yang langsung membuat suasana ruangan mencekam."Althalan," panggil Exel dengan nada santai namun penuh ancaman, "gue dengar lo tadi baru kedatangan tamu, ya? Cewek lo? Cantik banget itu cewek yang kemarin ya?"Althalan tidak merespons. Dia hanya melempar pandangan sekilas ke arah Exel lalu duduk di pojok tempat tidurnya, memandangi kertas kecil dari Celine yang masih digenggam erat."Oh, gue tahu. Lo p
Last Updated : 2025-03-22 Read more