“Alana, ayo dong, dibuka dulu pintunya! Bentaran doang, Na!” Ale terus memanggil, berharap Alana akan keluar menemuinya. Suara laki-laki itu terdengar sangat memohon.”Alana mungkin lagi tidur, Le.” Kanayya yang tiba-tiba melintas memberitahu adik iparnya.Ale sontak menoleh dan memberi senyum pada Kanayya. “Malam, Kak, aku mau jemput Alana.” Sejak menikahi Alana panggilan ‘tante’ tidak pantas lagi bagi Kanayya, sehingga Ale menggantinya mengikuti Alana.”Biar dia di sini dulu, Le, atau kamu nginep aja di sini sekalian.”“Boleh deh,” kata Laki-laki itu memutuskan. “Tapi tolong Kakak panggilin Alana biar pintunya dibukain.” Ale pikir pastilah Alana mau jika Kanayya yang meminta.Di dalam kamar, Alana baru saja bangun lantaran merasa perutnya keroncongan. Tepat di saat itu ia mendengar suara Kanayya yang memanggilnya.“Na, tolong bangun bentar, ini Kak Ayya!”Menyingkirkan rasa malas, Alana beranjak dari tempat tidur dan menyeret langkah berat, membukakan pintu untuk Kanayya.Alana terk
Terakhir Diperbarui : 2025-06-15 Baca selengkapnya