“Itu tidak akan terjadi,” Ethan menggeleng tegas, suara beratnya bergema. Dengan mudah ia mengangkat tubuh Ivy dari pangkuannya dan mendudukkan di kasur. “Kalau pun iya, aku tidak peduli.”Dengan santai, pria itu bangkit. Tubuh tegap, tinggi, dan telanjang itu melangkah tenang untuk memungut gaun satin milik Ivy yang tergeletak di lantai.Ivy menahan napas. Tatapannya mengikuti setiap lekuk otot Ethan yang menegang saat pria itu membungkuk.Tubuhnya sendiri bergetar, wajahnya memanas, jantungnya berdetak keras. Tapi ia tidak memalingkan wajah sedikit pun. Justru mendongak, seolah menantang, saat Ethan kembali berdiri menjulang di hadapannya.“Ini gaunmu, Istriku.” Suaranya dalam, sensual, menggema dengan penekanan penuh makna. Ethan menyerahkan gaun itu pada Ivy, tapi jemarinya tidak kunjung melepaskan kain satin dari genggaman.Ivy mengernyit, bingung dengan sikap Ethan. “Ada apa?”Senyum miring Ethan muncul. “Berdirilah, Sayang.” Ia menunduk sedikit, kedua tangannya meraih bahu Ivy,
Terakhir Diperbarui : 2025-08-31 Baca selengkapnya