Arga selalu menepati janji, jam sembilan—mobil datang menjemputnya untuk mengantar ke rumah Ibu.Matahari masih malu-malu bersembunyi di balik awan ketika Amara keluar dari mobil di depan gang.Langkahnya gontai menjejak di sepanjang lorong, lalu ketika sampai pintu depan rumah sederhana yang sudah ia kenal seumur hidupnya perlahan benda tersebut terbuka. Ima melambai kecil dari balik daun pintu.“Pagi, Bu Amara,” sapa Ima ramah.Amara membalas dengan senyum kecil, menahan perasaan sesak yang masih tersisa di dadanya. “Pagi, Ima.”Di dalam rumah, Sumiati duduk di kursi roda, wajahnya terlihat lebih segar daripada terakhir kali Amara melihatnya.“Bu…” Amara menghampiri, meraih tangan ibunya dan menciumnya dengan lembut.Sumiati menatap putrinya dengan senyum samar. “Kamu kelihatan lebih kurusan, Mar …” suaranya parau namun penuh kasih.“Lagi banyak pikiran, Bu,” jawab Amara, berusaha terdengar ringan.“Berita diinfotainment, jangan terlalu dipikirkan … Arga sudah menemui ibu ke
Terakhir Diperbarui : 2025-05-30 Baca selengkapnya