Namun, Arjuna menyukai cara Eliska merayunya. Rasa suka tidak hanya disimpan di hati, tetapi juga ditunjukkan secara fisik. Malam itu, dia tidur di kamar mereka.Paviliun Ramaya yang diurus gadis itu menguarkan aroma melati. Aroma itu cukup menenangkan, Arjuna tidak membencinya.Eliska tidak marah dengan sikap acuh tak acuh Arjuna. Sebaliknya, dia mengeluarkan beberapa pakaian tidur terbaiknya dan berkata dengan wajah merona, "Sayang, silakan pilih."Mendengar Eliska yang secara tidak langsung meminta untuk ditiduri, tubuh Arjuna hampir seketika bereaksi. Bagi kaum pria, melakukan hal ini hampir terasa naluriah. Meski Arjuna tidak punya pengalaman, Eliska tetap meleleh di bawahnya. Gadis itu menatapnya dengan mata berkaca-kaca.Hati Arjuna sedikit berdesir. Bukan karena cinta, tetapi karena naluri alami pria pada saat bercinta.Belakangan, Arjuna mengajari Eliska berkuda dan memanah. Gadis itu sangat pintar, sementara dirinya ternyata lebih sabar daripada yang disangka.Bahkan jika Arj
Baca selengkapnya