Bibir Sekar bergerak, suaranya keluar—serak, berat, dalam, seperti bisikan yang merayap dari dasar liang kubur.“Kau... Satrio... adalah kunci. Dan aku... akan menjadi pintunya.”Kata-katanya seperti mantra yang membekukan udara. Satrio tertegun, tubuhnya gemetar, matanya terbuka lebar, dan sebelum dia sempat berkata apa-apa, raungan dahsyat mengguncang ruangan, seolah bumi itu sendiri menjerit. Retakan di lantai menganga lebih lebar, menciptakan pusaran hitam yang menyerap cahaya, suara, dan kehidupan. Cakar-cakar gelap muncul dari dalamnya, panjang, kurus, kuku-kukunya melengkung tajam, bergerak seperti tangan-tangan yang lapar, mencari, meraih, dan mencengkeram.Salah satu cakar itu melesat, mencengkeram tubuh Sekar dengan kekuatan yang brutal, menariknya ke dalam pusaran hitam. Sekar menjerit, suaranya tinggi, melengking, b
Huling Na-update : 2025-06-29 Magbasa pa