Bayangan lain muncul di belakang pria itu, bergerak seperti kabut yang terlahir dari kegelapan. Mata-mata redup muncul satu per satu, menyala samar, menyaksikan, mengintai. Dari balik mantel hitam, kilasan tangan pucat menjulur keluar, jemarinya kurus, kukunya panjang dan kotor, seperti cakar yang mengais batas antara dunia hidup dan mati. Sosok lain yang tubuhnya kurus, wajahnya hancur setengah terbakar, menatap lurus ke arah Citra dengan mata kosong, namun penuh tuntutan yang dingin dan tajam, seperti belati yang menusuk dada tanpa suara.Suster tua berteriak—jeritan yang menembus langit-langit ruangan, tinggi, melengking, hingga kaca-kaca kecil di jendela bergetar hebat. Tubuhnya terangkat dari tanah, melayang di udara dengan posisi tak wajar, tangan terentang, matanya terbuka lebar, membelalak kosong, seolah jiwanya telah direnggut dan tubuhnya hanya cangkang yang ditinggalkan. Rosario terlepas dari tanganny
Terakhir Diperbarui : 2025-06-26 Baca selengkapnya