Lorong kelam itu membahana oleh suara tawa dan canda yang riang. Mayang, Sarah, dan Kamala mendatanginya, bukan dalam balutan busana sehari-hari, melainkan seragam pelayan super-mini berwarna hitam putih yang nakal. Rok mereka hanya sebatas pangkal paha, memperlihatkan renda-renda halus di baliknya, kontras dengan kaki jenjang dan belahan dada yang menggoda. Sarah, dengan senyum iblisnya, duduk di tepi ranjang, menyilangkan kaki tinggi-tinggi hingga roknya makin tersingkap. Mayang terkikik geli sambil membungkuk, seolah membersihkan noda transparan di lantai, memamerkan punggung mulus dan lekuk tubuhnya yang sempurna dari balik kain tipis. Kamala, yang paling berani, mendekat dan membisikkan sesuatu yang vulgar di telinganya, napas hangatnya menggelitik kulit Valdi. Tangan lentiknya membelai pelan dadanya, turun lebih rendah, seolah menguji ketegangan di sana. Mereka menggodanya, menjanjikan kenikmatan tanpa kata lewat mata yang berbinar birahi. Dan d
Last Updated : 2025-05-24 Read more