"Jangan kamu terus salahkan Keya, Ba. Dia sudah menikah, dan Nabil tahu itu. Kamu pikir dia tidak menderita? Kamu pikir dia tidak mencoba untuk ikhlas?""Iklas? Kalau dia ikhlas, dia tidak akan membanting pintu kamar seperti orang kehilangan akal!" H Darman berdiri, menatap tajam ke arah kamar anaknya.H Aisyah menghela napas. Perlahan dia melangkah ke arah suaminya, suaranya lembut namun tegas."Ba, kamu tahu sendiri seperti apa Nabil dibesarkan. Dia bukan anak yang suka membantah. Tapi luka yang dia rasakan sekarang... terlalu dalam untuk segera bisa dia terima.""Dia laki-laki. Harus kuat. Bukan seperti ini!" H Darman mengeraskan suara.Bu Asisyah menunduk, lalu memandang kamar anaknya yang masih tertutup rapat."Nabi,..! Kamu kenapa, Le?" tanyanya. berkali-kali diketuk, tak jua ada sahutan. "Bil,..ini Ummi. Buka, Nak!"H Aisyah gelisah. Dia amat khawatir."Kamu bisa diam nggak, Mi?""Dia kuat, Bi. Tapi hatinya juga manusia. Perasaan yang selama ini dia simpan dalam-dalam, sekarang
Last Updated : 2025-06-07 Read more