"Assalamualaikum..."Suara berat Nabil menyapa dari balik pagar. Matahari belum sepenuhnya naik, tapi udara pagi sudah mengusir sisa kantuk. Pagar rumah bergemerincing saat Maya, ibunya Rere, membukanya sambil tersenyum."Waalaikumsalam, Nak Nabil kan? Masuk, masuk. Rere masih di dalam, sebentar ya."Nabil mengangguk sopan. Ia mengenakan jaket hitam dan membawa ransel besar di punggung. Di tangannya tergenggam helm. Motor Kawasaki Ninja-nya baru saja diparkir di sisi halaman."Makasih, Tante. Nggak apa-apa, saya tunggu."Langkahnya masuk ke ruang tamu disambut aroma teh manis dan kayu manis dari dapur. Tak lama, Atmajaya muncul dari balik pintu dengan pakaian santai, celana kain dan kaus kerah yang selalu rapi meski hari libur."Wah, calon taruna Akpol sudah datang pagi-pagi," sapa Atmajaya, suaranya tenang tapi penuh kehangatan. "Sudah yakin benar sama pilihan ini, Bil?"Nabil tersenyum kaku. Ia menaruh ranselnya perlahan ke lantai, lalu duduk di kursi kayu panjang."Saya udah pikiri
Terakhir Diperbarui : 2025-06-04 Baca selengkapnya