Pagi itu, langit Jakarta tampak cerah. Tirai kamar belum sepenuhnya terbuka, membiarkan cahaya matahari menembus perlahan ke dalam ruangan, memantulkan semburat keemasan di atas seprai putih.Elena membuka matanya perlahan. Udara kamar terasa hangat dan nyaman, diselimuti aroma sabun lembut yang masih tersisa dari malam sebelumnya. Suara napas Gerald yang teratur di sebelahnya menjadi irama tenang yang biasanya menenangkan.Biasanya, Elena akan memejamkan mata lagi beberapa menit, menikmati momen damai itu. Tapi pagi ini, sesuatu membuatnya tidak bisa.Entah kenapa, dorongan untuk meraih ponselnya begitu kuat. Ia melirik ke sisi Gerald — suaminya masih tertidur dengan satu lengan melingkar longgar di pinggangnya, wajahnya tenang tanpa beban. Perlahan, dengan hati-hati agar tidak membangunkannya, Elena menggeser tubuhnya sedikit dan meraih ponsel di nakas.Layar menyala. Ada beberapa notifikasi pekerjaan, satu pesan dari Rani — sekretarisnya di Atmaja Televisi — dan satu pesan dari nom
Last Updated : 2025-10-27 Read more