"Jen," panggil Niko pelan, mencoba menenangkan istrinya yang mulai menunjukkan gelagat ingin membuat keributan. Wajahnya tegang, namun suaranya tetap terkendali. Bagaimanapun juga, hari ini adalah hari pernikahan mereka, dan sebagai bagian dari keluarga Herlambang, dia tak bisa membiarkan nama baik mereka tercoreng oleh ulah istrinya sendiri."Maaf, Kak Niko," ucap Jeni, lalu seolah mengubah ekspresi menjadi manis dan berseri-seri. "Oh iya, Kak. Aku senang sekali Kak Lita bisa datang ke acara penting kami ini. Berarti undangan yang aku titipkan ke Pak Zain benar-benar sampai ke Kak Lita."Nada bahagianya terdengar dibuat-buat, terlalu manis untuk bisa dipercaya. Jelita hanya menunduk diam di hadapan mereka, bibirnya rapat, matanya tak berani menatap siapa pun."Tegakkan kepalamu," bisik Royal lembut di sampingnya, namun terdengar seperti perintah.Jelita masih bergeming. Ucapan Royal mungkin mudah untuk dikatakan, tapi tidak mudah untuk dilakukan. Hatinya hancur oleh pengkhianatan ole
Last Updated : 2025-06-07 Read more