Share

Bab 11

Penulis: Rizu Key
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-06 20:49:51

Dengan hati-hati Jelita membuka tutup kotak itu, lalu meraba bagian dalamnya. Jemarinya menyentuh sebuah benda pipih, dingin, dan terasa familiar.

"M-Mas... ini… hape?" tanyanya dengan suara gemetar. Di tangan Jelita kini ada sebuah ponsel jadul dengan tombol karet.

Royal mengangguk. "Ya. Hadiah pernikahan untukmu. Di dalamnya cuma ada tiga nomor; punyaku, Bi Jum, dan Zain. Kamu bisa menghubungi kami kalau butuh sesuatu."

Jelita terdiam. Tenggorokannya tercekat. Ia menggenggam erat ponsel itu, lalu menempelkan benda itu ke dadanya. "Terima kasih... Mas…."

Royal kembali membuka laci nakas dan mengambil benda lain. "Dan ini tongkatmu. Aku sudah menyiapkan yang lebih baik dari sebelumnya."

Jelita menahan napas. Tangannya meraba tongkat itu dan senyum haru kembali merekah di wajahnya. Ia menggenggam tongkat dan ponselnya bersamaan, memeluknya seolah memeluk harapan baru dalam hidupnya.

"Terima kasih... terima kasih banyak... Mas Royal benar-benar orang yang baik," lirihnya. Air mata hanga
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 33

    "Ada apa, Mas?" tanya Jelita yang saat itu duduk di samping suaminya.Sore itu merupakan sore yang hangat. Pasangan tersebut sudah kembali ke kediaman Royal yang mewah dan lebih aman.Royal menoleh, lalu menyentuh tangan Jelita yang melingkari perutnya. "Victor sudah masuk ke dalam perangkap," jawab pria itu sembari tersenyum dan memeluk sang istri."Begitu, ya? Semoga saja dia segera tertangkap dan terbukti bersalah," ucap Jelita sembari tersenyum. Namun, ada kilatan emosi lain yang tersembunyi. Royal pun menangkapnya."Ada apa? Apa ada masalah?" tanya pria itu sembari mengusap lembut pipi Jelita.Jelita menggeleng. "Nggak ada apa-apa, kok, Mas." Jelita bersandar di dada bidang suaminya.Royal mencubit pipi Jelita. "Tenang saja. Kamu jangan khawatir. Masalah ini akan segera selesai.""Iya, Mas. Aku percaya Mas Royal bisa menyelesaikannya. Semoga juga Kakek baik-baik saja," ucap Jelita dengan senyuman lembut."Kalau begitu aku mau mandi dulu. Kamu istirahat saja, Jelly." Royal mencium

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 32

    Royal tak kunjung menjawab. Terlihat jelas bahwa pria itu enggan menjawab pertanyaan dari istrinya. "Mas?" Jelita kembali memanggil suaminya. Membuat pria itu tersadar dari lamunannya. Jelita menggenggam tangan Royal dengan lembut. "Mas? Ada apa? Kenapa diam? Apakah pertanyaanku ini menyinggung Mas Royal? Maaf...." cicitnya kemudian, merasa tidak enak hati pada suaminya sendiri. Mata Royal melembut, tapi kilatan tajamnya tetap ada. "Apa kamu mau mendengarkan ceritaku?" tanya pria itu kemudian. Jelita mengangguk. "Iya." Pria itu terlihat menghela napas panjang. "Baiklah... Aku akan menceritakannya. Ini juga merupakan satu rahasiaku yang lain." Jelita kembali mengangguk dengan antusias. Royal pun gemas melihat tingkah istrinya. "Dulu... Waktu aku kecil aku seoeng dihina dan disiksa oleh keluarga Om Edwin," ujarnya membuka cerita. "Mereka kejam terhadapku dan ibuku yang berasal dari panti. Dulu, pernikahan Papah dan Mamah ditentang oleh keluarga Alexander. Tapi Papah begit

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 31

    Langkah kaki Victor menggema di sepanjang koridor utama gedung Infinite Corporation. Wajahnya terlihat penuh kemenangan, senyumnya lebar, dan matanya bersinar penuh ambisi. Di tangan kanannya, dia menggenggam beberapa dokumen. Sementara surat wasiat palsunya tanpa dia ketahui sudah berada di tangan Royal."Pak Victor," sapa seorang resepsionis muda, agak gugup. "Ruangan Anda sudah disiapkan sesuai permintaan. Direksi juga akan bertemu dengan Anda jam dua siang nanti," lanjutnya.Victor mengangguk, "Bagus. Sudah saatnya aku mulai memimpin di sini. Aku akan meneruskan apa yang sepupuku tinggalkan."Dia masuk ke dalam ruangan yang telah disiapkan untuknya. Langkah tegapnya berhenti sejenak di depan pintu yang terbuka. Saat menatap ke dalam, dia melihat ruangan yang elegan, luas, dan berada di lantai tertinggi, ruangan itu biasanya digunakan untuk pertemuan internal Royal. Sekarang, semua itu akan menjadi ruangannya.Atau setidaknya, itulah yang dia kira."Bagus. Tapi, tunggu... Seharusny

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 30

    Zain menunduk. Wajahnya terlihat tegang. Suaranya sempat tercekat sebelum akhirnya keluar dengan berat."Surat itu berisi pengalihan aset dan tanggung jawab penuh kepada seseorang yang mengklaim sebagai ahli waris Anda."Royal mengerutkan alisnya. Hawa di sekeliling mereka yang semula hangat karena canda tawa berubah dingin seketika. "Ahli waris?" gumam Royal dengan nada dingin.Dia memeluk Jelita lebih erat. "Aku bahkan belum memiliki anak dengan istriku," ucapnya tegas, penuh kemarahan yang ditekan.Jelita hanya mengangguk dalam pelukannya, berusaha memahami situasi. Ia sadar benar bahwa satu-satunya yang pantas menyandang gelar ahli waris adalah anak mereka yang belum lahir. Tidak ada orang lain.Royal mengangkat wajahnya, sorot matanya menusuk. "Siapa orangnya?" tanyanya dingin.Zain terlihat ragu. Tenggorokannya naik-turun, menunjukkan betapa berat nama yang akan ia sebutkan. Namun tak ada ruang untuk keraguan di depan Royal."Victor," jawabnya akhirnya, pelan, hampir tak terdeng

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 29

    Jelita membulatkan kedua matanya saat mendengar panggilan baru yang meluncur dari bibir suaminya. Panggilan yang belum pernah ia dengar sebelumnya. Panggilan yang membuat dadanya mendadak sesak oleh emosi yang tak bisa ia kenali."Jelly... Istriku...."Suara Royal terdengar begitu hangat, dalam, dan penuh kelembutan yang menelusup langsung ke jantung Jelita. Pria itu meraih tangan Jelita dengan lembut, lalu mengecup telapak tangannya dengan perlahan, seolah menyematkan janji abadi lewat sentuhan itu.Jelita terdiam, tubuhnya membeku sesaat. Namun rona merah perlahan menjalar dari pipinya hingga ke kedua telinganya. Panggilan itu begitu lembut, manis, dan membuat hatinya bergetar."Jelly... Aku akan memanggilmu begitu mulai sekarang," ucap Royal lagi, kali ini lebih pelan, seperti bisikan yang hanya ingin ia bagikan pada Jelita seorang.Wajah Jelita semakin memerah. Wanita itu menarik tangannya secara refleks dan memalingkan muka ke arah lain, berusaha menyembunyikan kegugupan yang men

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 28

    Setibanya Victor di rumah besar keluarga Alexander, kabar kecelakaan itu tidak ada yang tahu kecuali sang adik. Luis sama sekali tak mengetahui berita kecelakaan tersebut. Pria tua itu masih tenang-tenang saja kembali pada rutinitasnya. "Apa kamu yakin, Kak?" tanya Regina berbisik pada sang kakak. "Buktinya ada di situ semua," jawab Victor datar sembari menyerahkan ponselnya pada sang adik. Mereka berdua berbicara di taman belakang, di mana tak ada orang yang melihat dan mendengar. Regina segera melihat isi di ponsel sang kakak. Kedua matanya membola saat menonton video. Meski tak terlalu jelas dan bahkan mobil sudah hancur, tapi ada satu ciri khas yang meyakinkannya bahwa benar itu mobil Royal, yaitu robekan gaun yang dipakai Jelita saat pesta ulang tahun kakek mereka. Regina menatap sang kakak. "Kalau Royal benar-benar mati, bukankah warisan itu… tidak berlaku lagi?" Victor memotong dengan nada sinis, "Warisan tetap berlaku. Tapi kita harus merebutnya dulu sebelum Kakek tah

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status