Suara pintu terbuka mengakhiri ketenangan sejenak yang menyelimuti ruangan itu. Zain berdiri malu-malu di ambang pintu, takut menyadari kesalahannya. Royal melepaskan genggaman lengannya dari pinggang Jelita, mencoba menata napas. Ia melemparkan pandangan tajam ke arah asistennya, lalu melembut saat mengarahkan tatapannya ke Jelita."Kamu mengganggu, Zain," ujarnya dingin.Zain menelan ludahnya. "Ma-maaf, Tuan...." katanya terbata. "Tapi meeting berikutnya akan dimulai sebentar lagi."Jelita menegakkan tubuh, menunduk menahan malu atas perlakuan suaminya. Dia menggeser tubuhnya ke samping dengan perlahan, namun suaminya malah menahannya."Kalau begitu aku akan bersiap," jawab Royal, suaranya tegas namun terdengar tenang."Baik, Tuan." Zain mengangguk, lalu melangkah mundur. Pintu ditutup pelan. Ruangan itu kembali hening, namun hawa yang ada kini berbeda.Royal menatap Jelita."Mas... Kamu harus siap-siap. Jadi lepaskan aku," cicit Jelita mencoba lepas dari pelukan suaminya."Sebentar
Last Updated : 2025-06-27 Read more