Begitu pintu terbuka, aroma mawar langsung menyeruak, memenuhi indera dengan keharuman yang manis sekaligus menenangkan. Kamar itu didominasi warna merah hangat, menggoda, tapi juga menyimpan misteri. Tirai beludru, lampu temaram, dan seprai satin merah tua membuat ruangan itu terasa seperti potongan dunia lain. Ganis terdiam di ambang pintu. Matanya yang bening membulat kagum, memantulkan cahaya lampu seperti permukaan danau diterpa mentari. Senyum perlahan merekah di wajahnya, lembut dan memukau, seperti bunga mekar di musim semi. Dru tercekat. Ia menahan napas tanpa sadar. Ada sesuatu dalam dirinya yang bergetar, tak biasa. Degup di dadanya terasa lebih keras dari biasanya, seolah jantungnya tahu bahwa pandangan pada wanita itu bukan pandangan biasa. Ia buru-buru mengalihkan tatapan, menunduk, pura-pura memeriksa sesuatu yang tak penting di lantai. "Cantik banget," gumamnya nyaris tak terdengar. Entah ia bicara soal kamarnya, atau Ganis. Ganis melangkah masuk, langkahnya ringan
Last Updated : 2025-06-02 Read more