“Pak Pradana, ada yang bisa saya bantu?”Suara Kirana terdengar bening namun dingin, seperti air yang baru saja dituang ke gelas kaca. Ia menghentikan langkahnya, menoleh ke arah Raka, seolah pria itu hanyalah sosok asing yang kebetulan menghentikan jalannya.Tatapan itu, setajam ujung pisau, membuat dahi Raka berkerut. Ada jarak yang tiba-tiba membentang di antara mereka, jarak yang dulu sudah pernah ia kenal. Dingin. Kaku. Membeku. Persis seperti sikap Kirana saat masa-masa awal perceraian mereka, ketika senyum perempuan itu tak pernah lagi terulur ke arahnya.Raka masih mengingat jelas bagaimana dulu, tiap kali Kirana bersikap dingin seperti ini, dirinya terdorong melakukan hal-hal gila. Entah membeli bunga tanpa alasan, muncul di depan rumah tanpa pemberitahuan, atau tiba-tiba menjemputnya di kantor.Semuanya demi menarik sedikit saja perhatian, takut jika ia lengah, Kirana akan benar-benar lenyap dari hidupnya.Kini, rasa itu datang kembali.Karena Raka terlalu lama diam, Kirana m
Last Updated : 2025-07-21 Read more