Ruang konsultasi itu masih menyisakan aroma obat antiseptik dan bau kertas resep yang baru saja diletakkan dokter di meja. Lampu putih di langit-langit berpendar tenang, seakan ikut menegaskan berita yang tadi baru disampaikan: kondisi Bayu belum parah, masih bisa ditangani dengan obat.Kirana duduk tegak di kursinya, wajahnya tampak tenang, tetapi sorot matanya penuh perhitungan.Cara ia menyimak penjelasan dokter begitu cermat, setiap pertanyaan yang ia lontarkan singkat namun padat, seolah ia terbiasa dengan dunia medis. Sesekali alisnya terangkat, seakan sedang menghubungkan satu informasi dengan lainnya.Dokter yang duduk di depannya sempat terdiam, menatapnya dengan heran, lalu akhirnya tersenyum tipis.“Bu, Ibu kerja di rumah sakit mana? Pernah kepikiran untuk praktik di sini juga?” tanyanya, separuh bercanda.Kirana menunduk sedikit, bibirnya melengkung tipis. Ada kehangatan dalam senyumnya, tapi juga kerendahan hati yang tulus.“Ah, tidak, Dok. Saya cuma tahu sedikit saja soal
Last Updated : 2025-08-13 Read more