Happy Reading*****"Tan, bagaimana?" tanya Fardan sambil menggoyangkan tangannya di depan wajah Mutia. Perempuan beralis tebal dengan kulit kuning langsat itu kembali pada kesadarannya. Menarik garis bibirnya saat menatap si kecil. "Bukannya nggak boleh manggil Tante, Mama. Cuma, bagaimana jika nanti mama kandungmu kembali ke rumah?"Hening sejenak bahkan si sopir sampai menoleh ke belakang, memastikan bahwa tuan mudanya saat ini sedang baik-baik saja. Namun, setelah mendengar suara Fardan, si sopir kembali fokus dengan kemudi."Dia nggak akan pernah datang, Tan. Kata Eyang, sejak aku bayi Mama nggak pernah nyariin aku. Papa saja sampai lupa wajah Mama.""Heh, kok, bisa papamu lupa?"Si kecil menggerakkan kedua bahunya ke atas. "Mungkin, Mama lupa jika punya anak. Dia terlalu asyik mengejar masa depannya sendiri. Dulu, setelah Mama melahirkan aku, dia langsung menghilang. Sampai saat ini, Papa masih terus mencari keberadaan Mama."Mutia kembali terdiam, teringat kejadian semalam k
Terakhir Diperbarui : 2025-06-06 Baca selengkapnya