Saat menunggu kedatangan Bian, tiba-tiba ponselku berpendar di atas nakas. Kulihat ada nama ibu di layar. Aku langsung mengambil benda pipih itu untuk bisa berbicara dengannya. Apa wanita itu mencemaska keadaanku? “Halo, Ibu? Apa ibu baik-baik saja?” suaraku tampak antusias menyapanya. “Mel, kau tidak berbuat ulah, kan?” tanyanya tanpa menjawab sapaanku. Padahal aku menanyakan keadaannya, kenapa dia tidak melakukan sebaliknya? Apa dia pikir aku tidur nyaman di vila besar ini? “Mel? Ibu serius. Jangan berulah, ya?” “Berulah apa sih, Bu? Kenapa ibu secemas itu?” sahutku, seolah aku berbuat masalah besar. Dia juga tahu aku masih di vila untuk menjadi budak napsu majikan pakde. “Kalau kau berulah majikan pakdemu itu tidak akan memberikan sisa uangnya.”
최신 업데이트 : 2025-05-30 더 보기