“Ndik, aku belum bisa pulang. Katakan sama Pak Bian atau Pomo aku ingin bertemu,” kusampaikan itu saat paginya Andik menanyakan kesiapanku pulang.Andik dan Dini sudah siap mengantarku pagi ini.Tapi karena teringat curhatan ibu semalam, aku jadi bingung dan membatalkannya.“Oh, semalam saya sudah melapor kalau Bu Melati mau pulang hari ini.” Andik terlihat heran karena aku tiba-tiba berubah pikiran.“Terserah, kalau mau aku pulang biarkan aku ketemu Pak Bian atau Pomo dulu,” ujarku berkeras lalu kembali ke kamar.Ibu benar, uang 1 miliar itu sudah menjadi hakku. Kalau memang Bian mau mengahiri semuanya, aku juga berhak menanyakannya.Tentang adikku yang terancam akan masuk bui karena menabrak anak orang kalau tidak mau mengganti kompensasi 200 juta, membuatku terpaksa menyingkirkan rasa seganku meminta uang itu pada Bian.Buat apa juga segan, pria itu juga hanya memanfaatkan aku untuk bersenang-senang saja. Lihatlah, setelah istrinya sembuh, aku dicampakkan begitu saja.Aku tidak ak
Last Updated : 2025-06-10 Read more