“Sudah sampai, Mel. Kita mampir ke rumah saudara tante dulu, ya?” Bu Aini membuka pintu mobil dan keluar. Aku mengikutinya. Kulihat rumah besar di depan mata. “Ini rumah saudara Bu Aini?” ujarku sembari membantunya membawakan beberapa barang yang dibawanya ke dalam rumah. “Hehe, dulu, sih. Tapi sudah dibeli sama Bian. Dia butuh uang untuk sekolah anaknya ke luar negri. Jadi minta tolong Om kamu yang jualin ke Bian.” Bu Aini mengoreksi uacapannya. “Sederhananya ini rumah Bian sekarang.” Om Damar menyahut. Katika Bu Aini mengantarku ke sebuah kamar yang luas dan mewah aku jadi ingin bertanya, “Bu Aini?” “Jangan bu dong, Mel. Tadi saja kamu panggil suamiku om, kenapa manggil aku bu?” protesnya. Aku tersenyum dan meminta maaf, “Baik, Ta
Last Updated : 2025-06-04 Read more