“Kenapa Om Damar, Tante?” tanyaku cemas mendengar suara Tante Aini yang serak seperti habis menangis.Padahal niatku menelpon Om Damar untuk curhat dan meminta waktunya membahas masalahku. Tak tahunya yang mengangkat malah Tante Aini dengan terisak.“Semalam Om kamu jatuh di kamar mandi, tidak mau dibawa ke rumah sakit, minta panggilkan tukang pijit saja, eh sekarang tubuhnya separuh ga bisa digerakkan.”Ya Allah, apa lagi ini? Batinku namun kucoba tetap tenang agar Tante Aini juga bisa tenang.“Sekarang bawa saja ke rumah sakit, Tante. Ada Ringgo dan Agus kan yang bisa bawa. Atau panggil ambulan saja,” saranku.“Sudah di rumah sakit sekarang, Bian. Tapi ini masih di UGD. Dokter bilang Om kamu mengalami struk.”Mendengar itu, aku lemas. Satu-satunya orang yang selama ini kuanggap orang tua, adik almarhum ayahku, yang biasanya selalu memberikan petuah dan solusi di setiap masalahku, sekarang malah struk.Kalau begini apa iya aku tega membuatnya masih repot ikut memikirkan masalahku?Ju
Last Updated : 2025-06-28 Read more