Chunhua menunjukkan sebuah gaun lama. "Yang ini juga dibawa, Nona?" Aku menatapnya datar, "Tinggalkan saja, sudah buruk." Chunhua menghentikan gerakannya. Menatapku dengan tatapan yang sulit dimengerti. "Nona, apakah Anda benar-benar mau pergi?" tanya Chunhua. Aku terdiam sejenak. "Aku justru sudah menantinya sejak lama." Aku menghela napas panjang. Pintu kamarku diketuk beberapa kali, dan suara Ibu terdengar samar. "A-Xi …, maafkan Ibu, yang tadi itu, Ibu hanya asal bicara. Jangan dianggap serius, ya, Nak? Jangan meninggalkan rumah, ya?" "A-Xi, apa kau ada di dalam?" Pintu bergeser terbuka. Aku membeku dalam keterkejutanku. Tak kusangka, dia menerobos kamarku begitu saja. Aku menatap wajahnya yang terlihat seperti baru saja menangis. Tidak mungkin Ibu menangis karenaku, kan?"A-Xi …," Ibu bergumam pelan sambil menutup mulutnya. "Kembalikan barang-barang itu ke tempatnya! Jangan meninggalkan rumah ini!" Ibu merebut pakaian yang sedang disortir Chunhua, dan memasukkan semu
Last Updated : 2025-06-24 Read more