Hujan di luar bertambah lebat, menghantam atap seng gudang kereta tua seperti ribuan drum kecil. Di dalam, suasana beku. Deru napas Lucca terdengar pelan tapi tegas. Felice berdiri di sisi lorong, menunggu aba-aba. Bianca berdiri kaku di samping Lucca, tangannya masih gemetar, tapi matanya tidak.Sedangkan Ginevra berdiri dibawah lampu portabel yang goyah. Wajahnya pucat, matanya liar—seolah menikmati drama yang ia bangun sendiri. Ujung pistolnya sudah bergeser dari dada Lucca ke arah kepala Felice, lalu berhenti di jantung Bianca.“Bianca, menjauhlah dari mereka. Mari nikmati hidup bersamaku. Kita berpesta—merayakan kematian Don Lucca dan organisasi Il Trono del Nord,” ucap Ginevra dengan senyum menyeringai. “Tidak usah pedulikan sampah seperti mereka. Mereka tidak berguna.”“Apa kau tidak waras? Kau sudah membunuh sahabatku, tapi masih bisa mengajakku berpesta dan memintaku untuk ikut denganmu,” ucap Bianca tegas, tapi jemarinya mantap mer
Last Updated : 2025-07-16 Read more