Angin laut malam itu menusuk kulit, bercampur bau amis garam dan karat besi. Di pinggir gudang tua yang remang, deru mobil Lucca berhenti tanpa menyalakan lampu. Felice turun lebih dulu, memeriksa area sekitar sambil berkomunikasi lewat earphone kecil di telinga.Bianca menatap pintu gudang dari dalam mobil. Tangannya gemetar, syal Alessia masih tergenggam erat. Di sampingnya, Lucca merakit senjata pendek dengan gerakan tenang, matanya tak berkedip menatap kegelapan di depan.“Begitu kita masuk, kau tetap di sini,” kata Lucca, pelan tapi mengiris tegas.Bianca menoleh, menatap pria itu. Hujan yang sempat reda kini kembali menetes di atap mobil, membentuk denting yang membuat dada Bianca makin sesak.“Bagaimana kalau dia… dibunuh sebelum kalian sampai padanya?” bisik Bianca, hampir patah suaranya.Lucca meraih dagu Bianca, menegakkan wajahnya agar bertemu pandang. Tatapannya dalam, dingin, tapi di baliknya ada kilatan keteguhan yang entah kenapa menenangkan Bianca.“Aku tak akan membia
Last Updated : 2025-07-14 Read more