Udara dingin menusuk kulit ketika mobil hitam panjang yang ditumpangi Lucca dan Carlo berhenti di sebuah jalan tanah berliku, di tengah lembah Val d’Orcia. Di kejauhan, hamparan kebun anggur dan pepohonan cemara menjulang, membingkai sebuah villa kuno yang berdiri angkuh di atas bukit.“Bartoli sudah menunggu Anda di sana,” ujar Carlo dengan suara berat, menatap villa itu dengan sorot mata penuh kewaspadaan.Lucca menarik napas dalam, lalu menyalakan sebatang cerutu. Asap putih mengepul di udara, menandai pikirannya yang tengah berkecamuk. “Dia tahu aku akan datang. Dia tahu aku tak akan diam bila menyangkut Bianca.”“Kita harus tetap waspada, Don Lucca,” ucap Carlo.“Aku tahu.”Selanjutnya, mereka melangkah masuk ke halaman villa. Tak ada penjaga bersenjata yang menyerang, tak ada barisan anak buah yang menghadang. Hanya keheningan yang menyesakkan, seolah Bartoli dengan sengaja menciptakan suasana ini untuk menekan lawannya.Di dalam ruangan bergaya Renaisans yang penuh lukisan tua,
Last Updated : 2025-08-17 Read more