Sinar matahari siang mulai menyusup melalui tirai jendela rumah sakit. Burung-burung berkicau pelan di luar, memberi kontras damai pada sisa-sisa malam penuh kekacauan.Sunrise perlahan membuka matanya. Pandangannya buram, samar, dan langit-langit putih rumah sakit menyambutnya dalam sunyi yang asing. Beberapa detik ia terdiam, tubuhnya masih berat, napasnya pelan, dan kepala terasa berdenyut.Satu suara memecah kesunyiannya.“Kakak, kamu sadar?” suara lembut itu familiar. Hangat. Dan penuh kekhawatiran yang tak disembunyikan.Sunrise mengerjapkan mata, dan saat pandangannya mulai jelas, ia melihat sosok Summer duduk di sisi ranjang. Wajah adiknya pucat dan mata bengkak, jelas telah menangis."Summer…?" bisiknya, suara serak dan lemah.Summer langsung memeluknya perlahan, hati-hati agar tidak menyentuh luka di pelipisnya. “Astaga, Kak aku benar-benar takut kau tak bangun,” suaranya bergetar. “Kalau Nick tidak meneleponku kalau mereka datangnya telat sedikit a
Huling Na-update : 2025-07-08 Magbasa pa