Setelah makan malam, kakek pulang. Pria itu hanya ingin memastikan bahwa Bramasta benar-benar akan menikah.“Terima kasih, Kek.” Aqeela dan Bramasta mengantarkan kakek ke depan pintu utama.“Jangan tidur satu kamar,” ucap kakek tersenyum.“Apa?” Aqeela memicingkan matanya pada Bramasta.“Hati-hati, Kek.” Bramasta membuka pintu mobil untuk kakek. Pria itu meningggalkan rumah cucu kesayangannya yang merupakan pewaris dan perintis.“Besok, kita akan menikah. Keluarga kamu akan datang. Karena mendadak, jadi kita hanya acara keluarga saja,” jelas Bramasta.“Hey, Om. Tolonglah. Kita tidak usah menikah.” Aqeela bersimpuh di kaki Bramasta.“Kenapa kamu tidak mau menikah denganku?” tanya Bramasta yang ikut duduk di lantai.“Aku adalah pria yang paling diinginkan semua wanita,” tegas Bramasta.“Pertama karena Om adalah calon suami Kak Alina. Kedua, aku memang tidak berpikir untuk menikah,” jelas Aqeela.“Tidak akan menikah?” Bramasta menaikkan salah satu alinya. Menatap heran pada Aqeela.“Ya.
Last Updated : 2025-06-03 Read more