Share

Bab 20 Masih Menunggu

last update Huling Na-update: 2025-06-04 07:16:02
Para wartawan yang entah tahu dari mana akan pernikahan Bramasta melihat kedatangan mobil Alina yang dihiasi bunga. Mereka segera mendekat.

“Itu Dokter Alina. Ayo ambil gambar dan video.” Para wartawan segera mewawancarai Alina yang baru keluar mobil.

“Dokter Alina, apa benar Anda akan menikah dengan Tuan Bramasta?” tanya wartawan.

“Dari mana kalian tahu kami akan menikah di sini? Pernikahan ini diadakan tertutup,” jawab Alina menutupi wajahnya.

“Anda benar-benar beruntung bisa menjadi istri Tuan Bramasta,” ucap semua orang.

“Kami sudah lama bertunangan,” tegas Alina tersenyum puas.

“Tolong jangan menghambat kami. Alina harus segera masuk karena Bramasta sudah menunggu.” Marlina terlihat tersenyum lebar.

“Permisi, kami harus masuk.” Anggara membawa anak dan istrinya masuk dengan bantuan para pengawal.

“Selamat dokter Alina,” ucap para wartawan.

“Dokter Alina sangat cantik.” Siaran langsung telah disaksikan banyak orang melalui ponsel.

Alina benar-benar puas karena akan menikah dengan
Fit Tree Fitri

Terima kasih. Semoga suka.

| 34
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (6)
goodnovel comment avatar
Fit Tree Fitri
Terima kasih ...️
goodnovel comment avatar
Milaekawati
jreng jreng.....lanjut lagi
goodnovel comment avatar
Fit Tree Fitri
Nanti siang lanjut lagi...
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 138 Terpesona

    Kapal merapat di pulau tersembunyi. Aqeela dan Bramasta turun. Awak kapal membawa barang-barang mereka.“Cantik sekali.” Aqeela digendong Bramasta turun dari kapal. Pria itu menurunkan istrinya di tangga villa.“Kami akan membuka villa dan memasukan barang-barang Anda.” Para awak kapal masuk lebih dulu dari Bramasta dan Aqeela.“Ayo kita berkeliling.” Bramasta tidak melepaskan tangan istrinya. Dia membawa Aqeela berjalan di tepi pulau yang terhubung langsung dengan air laut.“Om. Tempat ini benar-benar indah.” Aqeela menarik tangannya dari pegangan Bramasta. Dia menyentuh air dan melihat penyu yang berenang.“Om. Ada penyu!” teriak Aqeela masuk ke dalam air.“Aqeela dalam.” Bramasta menyusul Aqeela yang telah basah.“Om. Kita tidak perlu menyelelam lagi. Dari sini pun bisa melihat pemandangan di dalam laut yang indah.” Aqeela terlihat jelas sangat senang dengan kepulauan tersembunyi yang dipilih Bramasta.“Tuan. Kami telah menyajikan menu makan siang Anda dan Nyonya.” Pelayan membungk

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 137 Cinta di Atas Kapal

    Aqeela mulai pasrah dengan keadaan di dalam laut. Dia tetap berusaha mengatur napas dengan mata yang terpejam.“Mm.” Aqeela membuka mata karena pria itu mengangkat tubuhnya keluar dari dalam laut dengan tetap mempertahankan ciuman.“Kenapa, Aqeela? Apa kamu sangat pasrah?” Bramasta membuka kaca mata yang gunakan Aqeela.“Om!” Aqeela terkejut melihat pria yang menyiksanya di dalam laut dengan cara yang tidak biasa.“Aku pikir seseorang mau membunuhku.” Aqeela memukul dada Bramasta.“Apa ada cara membunuh dengan ciuman?” tanya Bramasta tersenyum puas. Dia senang bisa membuat Aqeela cemberut.“Kapan Om datang?” tanya Aqeela.“Kita berada di dalam pesawat yang sama, Sayang.” Bramasta mengecup bibir Aqeela yang basah dan dingin.“Apa semalam Om ke kamarku?” Aqeela menatap Bramasta.“Apa kamu berharap ada pria lain yang datang?” Bramasta memicingkan matanya.“Tidak,” tegas Aqeela cepat dan itu membuat Bramasta bahagia.“Aku pikir itu hanya mimpi, tetapi terasa lebih nyata,” ucap Aqeela meli

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 136 Ciuman di Dasar Laut

    Aqeela dan dua temannya sudah berada di tempat yang ditentukan untuk persiapan menyelam. Mereka melakukan pemanasan sebelum masuk ke dalam air.“Nona Aqeela, apa anda memilih free diving?” tanya seorang pria.“Ya,” jawab Aqeela penuh keyakinan.“Apa?” Vio dan Kiara terkejut.“Kami akan menjaga Anda,” ucap pendamping.“Terima kasih.” Aqeela tersenyum.“Qeel. Free diving cukup sulit,” ucao Vio.“Tidak. Itu lebih ringan. Kamu hanya perlu masker dan sirip saja.” Aqeela tertawa.“Baiklah. Kita sudah menentukan pilihan. Nona berdua akan menyelam di laut dangkal saja kan?” tanya pendamping sekaligus pelatih.“Kami akan mencoba bersama dengan Aqeela,” jawab Kiara cepat.“Okay. Kita melakukan pemanasan terlebih dulu. Ikuti saya berlari kecil di pinggir pantai,” ucap pelatih.“Ya.” Kiara sudah membayar petugas pantai untuk menjadi asistennya memegang kamera agar bisa melakukan live di dalam laut.Aqeela dan dua rekannya mengikuti pelatih melakukan pemanasan dengan berlari di pinggir pantai untu

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 135 Rasa Iri

    Aqeela menyadari sentuhan pada bibirnya. Dia membuka mata perlahan.“Hm.” Aqeela melihat bayangan yang berlari dan keluar dari jendela.“Anginnya cukup kencang. Rasanya dingin dan terlihat seperti ada yang datang.” Aqeela beranjak dari kasur dan menutup jendela. Dia melihat sekeliling dan tidak mendapatkan ada yang jatuh atau terjun dari kamarnya.“Sepertinya aku bermimpi. Siapa pria itu? Seperti Om Bram, tetapi tidak mungkin.” Aqeela kembali ke tempat tidur. Dia menyentuh bibirnya.“Ciuman itu terasa nyata.” Aqeela menarik selimut dan memejamkan mata.Aqeela bangun lebih awal. Dia mau melihat matahari terbit. Villa miliknya benar-benar berada di tempat yang tepat.“Indah sekali.” Aqeela duduk di teras villa yang menghadap ke arah timur. Dia bisa melihat sunrise yang indah.Wajah putih Aqeela disinari cahaya matahari pagi. Dia tersenyum bahagia. Menikmati waktu yang tenang.“Permisi, Nona.” Pelayan datang mengantarkan sarapan.“Ya.” Aqeela menoleh.“Kami sudah menyajikan sarapan Anda

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 135 Sang Bintang

    Bramasta memperhatikan Aqeela yang mengenakan dress putih panjang melewati lutut. Rambutnya tergerai indah. Melambai-lambai tertiup angin. Wajah putih bersih terlihat cantik dengan bibir yang mengukir senyuman lebar penuh kebahagiaan. “Aqeela. Nikmati hari bebas ini untuk kamu sendiri.” Bramasta tersenyum. Pria itu tidak mengalihkan pandangan dari depan laptop. Melihat istri tercinta yang cantik dan menawan. Aqeela dan dua temannya bermain di air. Mereka hanya di tepian pantai dan belum menyelam karena baru hari pertama di pulau maladewa. “Besok, aku akan menyelam. Apa kalian mau ikut?” tanya Aqeela yang duduk di pasir pantai. Kaki dan gaunnya sudah basah. “Aku mau keliling-keliling saja. Tidak bisa menyelam,” jawab Kiara. “Aku snorkeler aja, Qeel. Menikmati keindahan bawah laut dengan mengapung di atas permukaan,” ucap Vio. “Okay. Itu artinya aku sendirian saja.” Aqeela tersenyum. Dia sudah lama ingin menyelam agar bisa masuk ke dalam dan bergerak di antara kehidupan bawah laut

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 134 Maladewa

    Pesawat mendarat pada pukul setengah empat pagi. Aqeela dan dua temannya masih terlelap di dalam tidur. Pramugari membangunkan mereka. “Nyonya kita sudah sampai.” Pramugari menepuk lengan Aqeela dengan lembut. “Ya.” Aqeela membuka mata dan tersenyum. Dia melihat langit yang masih remang. “Mobil hotel telah menunggu,” ucap pramugari mengambilkan tas Aqeela yang ada di kabin dan membantu membawakan turun dari pesawat. “Pelayanan pesawat benar-benar beda. Mereka bahkan membawakan tas ku.” Aqeela tersenyum. Dia mengikuti pramudari dari belakang. Gadis itu tidak tahu bahwa hanya tas dirinya saja yang dibawakan oleh pramugari. “Kiara. Vio. Kalian sudah di mobil.” Aqeela melihat Vio dan Kiara berada di dalam mobil yang hanya ada dua baris. “Iya. Mobil yang jempul kecil sekali. Kamu dijemput setelah kami,” ucap Kiara. “Apa tidak bisa bertiga?” tanya Aqeela. “Sempit Qeel. Perjalanan kita masih panjang,” jawab Kiara. “Kamu akan lebih nyaman sendirian,” lanjut Kiara. “Atau kam

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status