"Ayo, kita ke kamar."Dengan semangat 45, Dirga membawa wanitanya menuju kamar yang berada di dekat dapur. Kamar mana saja yang penting bisa cepat menyalurkan hasr-at pada satu-satunya pasien, yang membuat tidurnya tidak nyenyak.Baru beberapa langkah mendekati kamar tersebut, Febby menarik lengannya dan mengatakan, "Jangan ke kamar itu. Kita ke kamar tamu aja. Itu kamar aku dan Mas Andi."Satu alis Dirga naik, "Kenapa ngga di kamar itu aja? Biar lebih enak," kekehnya mesum."Kalau disitu nanti Mas Andi curiga nyium minyak wangi kamu, yang wanginya ngga ilang-ilang. Nempel kayak perangko."Dirga tersenyum sambil mengangkat bahunya, "Oke, di mana aja yang penting kita bisa berduaan. Bikin anak." Ia mengikuti Febby ke kamar lain, kamar tamu yang jarang digunakan.Keduanya masuk ke kamar lalu menutup pintu rapat. Sebelumnya Dirga sudah mengunci pintu utama, memastikan tidak ada yang masuk tiba-tiba ke rumah itu.Setelah berada di dalam kamar, dengan cepat Dirga memeluk tubuh sintal Febby
Terakhir Diperbarui : 2025-06-18 Baca selengkapnya