Semua Bab Pernikahan Berlandaskan Kontrak: Bab 11 - Bab 20

“Apa?”Adrian yang mendengar kabar itu segera melaju ke kediaman Keluarga Pangestu. Begitu masuk ke kediaman kuno, dia bertanya dengan panik, “Ibu, apa maksud ucapanmu di telepon tadi? Surat perjanjian apa? Rebecca begitu sayang sama Aiden, mana mungkin dia nggak menginginkan Aiden?”Setelah mendengar segelintir pertanyaan itu, Sonia menyerahkan surat perjanjian itu kepada Adrian dengan ekspresi aneh. “Baca sendiri. Semuanya tertulis secara sah. Rebecca secara sukarela serahkan hak asuh Aiden.”Adrian yang menerima surat perjanjian itu pun terpaku di tempat. Dia awalnya masih berharap bahwa Rebecca tidak mungkin menelantarkan anak mereka. Tak disangka, Rebecca bahkan tidak menginginkan Aiden lagi.Sejak Aiden kecil, dari susu formula hingga TK-nya, Rebecca yang mengurus semua kebutuhannya secara pribadi. Dia bahkan lebih perhatian pada Aiden daripada dirinya sendiri. Ibu sebaik itu malah memilih untuk menyerahkan hak asuh Aiden. Jika bukan karena kecewa, Adrian tidak terpikirkan alasan

Di sebuah penerbit terkenal di Negara Amurin, Rebecca sedang sibuk mengetik naskah prosa dengan penuh konsentrasi. Editor baru saja memberitahunya bahwa karya yang digunakannya untuk mengikuti lomba telah lolos babak penyisihan. Sekarang, dia perlu membuat karya baru untuk semi-final.Tepat ketika Rebecca sedang menulis dengan serius, Monica tiba-tiba meneleponnya.“Becca, cepat lihat trending topic! Ada berita menghebohkan!”Setelah mendengarnya, Rebecca pun membuka akun media sosialnya dengan bingung, lalu melihat trending topic yang menduduki peringkat pertama.[ Kepribadian asli Irene Wiranto di balik layar. ]Rebecca mengklik trending topic itu dan menemukan bahwa semua isinya adalah berita negatif mengenai Irene. Orang-orang yang meneruskan semua berita negatif itu juga merupakan produser dan sutradara terkenal. Mereka juga memosting postingan yang sama.[ Irene merupakan seorang artis yang tidak bermoral. Dia tidak akan pernah dipekerjakan lagi. ]Sepertinya, semua platform suda

Setelah mendengarnya, Rebecca pun membelalak terkejut. Bagaimanapun juga, tidak ada orang yang tahu lebih jelas darinya apa arti kompetisi ini. Para finalis merupakan orang-orang yang unggul dan terkenal baik di luar maupun dalam negeri. Selain itu, standar penilaian dalam kompetisi ini sangatlah transparan. Dengan kata lain, kompetisi ini dijalankan dengan sangat adil, tidak mungkin ada orang yang dapat melakukan sogokan ataupun melewati jalur belakang.Atasan Rebecca berujar dengan penuh semangat, “Ini adalah pertama kalinya ada karyawan perusahaan ini yang berhasil masuk ke babak final! Aku memang selalu mengakui kemampuan menulismu, tapi aku nggak nyangka kamu bisa meraih prestasi setinggi ini dalam waktu singkat setelah kamu kembali berkarya.”Rebecca juga menunjukkan ekspresi gembira. Baginya, selama bisa lolos ke babak final, itu sudah merupakan suatu bentuk pengakuan terhadap kemampuannya. Bagaimanapun juga, ini bisa dimasukkan ke resumenya kelak.Di bawah ucapan selamat orang

Rebecca menatap Aiden yang sudah bertambah tinggi sedikit, lalu menggeleng. Dia yang membesarkan Aiden secara pribadi, juga selalu bersikap sangat sabar dan memberikan seluruh kasih sayangnya kepada Aiden. Namun, Aiden malah berulang kali melukainya.Rebecca menyaksikan sendiri bagaimana Aiden bertumbuh besar, bagaimana dia perlahan-lahan belajar berjalan hingga masuk TK. Namun, Aiden malah memberikan emas batang pemberiannya setiap tahun kepada orang lain. Aiden bahkan selalu berasumsi yang terburuk tentang Rebecca, tetapi malah memperlakukan Irene dengan penuh kasih sayang dan selalu merasa Irene sangat baik. Jadi, cinta Rebecca terhadap Aiden itu memang nyata, tetapi kekecewaannya juga nyata.Mungkin saja dunia anak kecil sangat sederhana dan mereka menganggap semua masalah bisa diselesaikan hanya dengan satu ucapan permintaan maaf. Sayangnya, Rebecca adalah orang dewasa. Di dunia orang dewasa, permintaan maaf sama sekali tidak dapat menyelesaikan masalah apa pun.Rebecca menatap A

Begitu mendengar laporan itu, wajah Adrian langsung memucat. Setelah Rebecca pergi, Aiden adalah segalanya baginya. Tanpa Aiden, Adrian tidak mungkin dapat bertahan hidup. Sekarang, Aiden malah hilang.Rebecca juga mendengar ucapan orang di ujung telepon. Dia menatap Adrian dan berkata, “Kamu jangan panik dulu. Coba tanya apa ada orang di sekitarmu yang menjemputnya atau nggak.”Kemudian, Adrian mulai menelepon orang-orang di sekitarnya dengan tergesa-gesa. Setelah bertanya pada semua orang, dia masih tidak menemukan Aiden, sampai sebuah pesan masuk.[ Aiden ada di tanganku. Kalau mau selamatkan dia, jangan lapor polisi. Bawa uang tunai sebesar 10 miliar kemari. ]Selanjutnya, orang itu juga mengirim pesan berisi alamat sebuah pabrik yang sudah ditelantarkan.Setelah membaca pesan itu, Adrian menatap Rebecca dan berujar dengan suara gemetar, “Aiden ... Aiden diculik.”Setelah mendengarnya, Rebecca merasa terkejut, tetapi tetap berkata dengan tenang, “Lakukan semuanya sesuai kata pencul