Malam itu, angin berembus pelan menerpa wajah Arka yang duduk di kursi balkon apartemennya. Ia baru saja pulang dari lokasi syuting. Kota Jakarta bersinar terang, seperti lautan cahaya yang tak pernah tidur. Tapi hati Arka justru gelap, kosong, dan tak tentu arah.Biasanya, saat ia sampai rumah, Alya sudah ada di dalam. Kadang di dapur, kadang tertidur di sofa dengan naskah masih terbuka. Tapi malam ini, sepi. Hanya bunyi AC dan suara jalanan dari luar jendela yang menemani.Arka menaruh jaket di gantungan, lalu membuka pesan terakhir di ponselnya.“Aku langsung ke Rumah Sakit ya, Ka. Risa demam lagi. Kayaknya butuh dicek lab,” tulis Alya dalam pesannya.Itu dikirim sekitar satu jam yang lalu. Arka tidak membalas. Saat itu ia terlalu lelah, pikirannya masih kalut sejak bertemu Sasha.Kini, saat semua sudah tenang, rasa bersalah itu datang. Alya menjaga jarak, tapi bukan berarti dia tak peduli. Bahkan dalam situasi seperti ini, Alya masih memberi kabar, menjaga peran mereka sebagai pas
Last Updated : 2025-06-18 Read more