Alya menatapnya malas. “Aku bukan tamu, Arka. Aku istri kontrak kamu.” Hening sejenak. “Ya, justru itu... kita harus bikin semua ini terlihat alami, kan?” Arka berargumen lagi. Alya mendengus. “Alami gimana? Tidur gantian kayak main kursi panas?” Akhirnya, tanpa banyak kata lagi, mereka sepakat untuk tidur satu kasur. Tapi punggung saling membelakangi, jarak satu bantal, dan masing-masing berselimut seperti membangun benteng sendiri. Namun, peristiwa yang tidak di duga datang pagi itu. Saat sinar matahari mulai merayap masuk dari sela tirai, pintu kamar tiba-tiba terbuka perlahan. “Mama bawain—” suara Mama terhenti. Ia berdiri di ambang pintu, menatap dua sosok yang sedang tidur pulas, dalam posisi saling berpelukan. Tangan Arka melingkar di pinggang Alya. Kepala Alya bersandar lembut di dada Arka. Selimut setengah tersingkap, memperlihatkan kenyamanan yang tak dibuat-buat. Mama terdiam sejenak, lalu senyumnya merekah lebar. Ia membalik badan pelan, menutup pintu deng
Last Updated : 2025-06-21 Read more