Air hangat masih mengalir pelan di bahu Desti, menghapus lelah yang menempel sejak pagi. Desti memejamkan mata, menikmati kesunyian dan damai yang langka, terlebih setelah malam-malam penuh gelora bersama suaminya, Kenzo.Pikirannya melayang, tentang Bayu yang kini semakin sehat dan ceria, tentang kenyamanan rumah besar ini, dan tentang Kenzo, lelaki yang begitu berbeda dari yang pernah ia kenal. Ada rasa yang tumbuh perlahan, mengakar tanpa bisa dicegah. Dulu ia ragu, tapi kini? Ia mulai percaya, bahwa cinta bisa tumbuh dari luka yang sembuh perlahan.Setelah selesai, Desti mematikan air dan meraih jubah tidur sutra warna biru lembut yang tergantung di balik pintu. Rambutnya masih basah, menetes perlahan ketika ia melangkah keluar dari kamar mandi sambil menyeka wajahnya dengan handuk kecil.Ia melangkah ke kamar dengan ringan, membuka pintu kamar mandi yang langsung mengarah ke ruangan utama kamar tidur. Hatinya bersiap menyambut Kenzo. Tapi ketika menoleh ke sisi tempat tidur, yang
Huling Na-update : 2025-06-15 Magbasa pa