Malam semakin merambat. Hujan rintik- rintik mengguyur di sebagian sudut kota Istimewa. Gemerlapan lampu jalan menerangi indahnya kota, dengan anak muda konkow - konkow di setiap kafe membuat suasana menjadi hidup. Aku yang duduk tegang di sisi Alliandro dengan menyandarkan kepalaku di sandaran jok taksi yang aku tumpangi, sesekali memandang Alliandro lewat sudut mataku. Ia tampak menguap menutup mulutnya dengan telapak tangannya."Kamu capek All?" tanyaku memecah keheningan. Alliandro menjawab dengan menggelengkan kepalanya. "Maafkan aku All, aku selalu merepotkan kamu," suaraku lirih hampir tak terdengar. Namun Alliandro tetap mendengarnya. Dan tersenyum mengarahkan wajahnya kepadaku. "Buat kamu tak ada kata repot, justru aku khawatir jika kamu pergi sendirian tanpa ada yang menemani." Alliandro mengarahkan tangannya ke arah pundakku yang semula di lipat ke dadanya menahan dinginnya AC taksi, dengan mendekapnya erat kedadanya.Entah aku tidak protes waktu Alliandro mendekap tu
Terakhir Diperbarui : 2025-06-30 Baca selengkapnya