Home / Romansa / SUAMIKU SEORANG PENDUSTA / Bab 26 Pertengkaran hebat.

Share

Bab 26 Pertengkaran hebat.

Author: Adira
last update Last Updated: 2025-07-05 14:04:56

Bram mendorong tubuhku kuat, hingga tubuhku jatuh ke lantai. All yang semula duduk santai melihat kelakuan Bram terhadapku langsung Berdiri dan mendekati Bram yang melangkah pada anak tangga.

Aku melihat All menarik pakaian Bram. "Berani kamu menyentuh kasar calon istriku. Nih, aku hadiahi bogem mentah."

Breess ... Sebuah pukulan menghantam wajah Bram sebelah kiri.

Bram yang sepertinya tak siap jatuh terduduk di atas anak tangga dengan menampakkan wajah emosi. Ia memandang sadis Alliandro .

"Kurang Ajar kau, kau kira aku takut dengan kamu?" umpat Bram berdiri hendak membalas pukulan All.

Namun All lebih sigap menangkap tangan Bram dan sebuah tinju dari tangan Alliandro hinggap di perut Bram.

Bram terjatuh lagi, dengan ekspresi meringis.

"Cukup ... Cukup!" Pandanganku mengarah ke Bram yang bertepuk tangan seperti memanggil seseorang.

Aku menarik pinggang All agak sedikit mundur. Aku tau Bram mengerahkan tiga pasukannya yang sejak tadi ada di luar rumah.

Tiba-tiba terdengar suara
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • SUAMIKU SEORANG PENDUSTA   Bab 40 tamu tak dikenal.

    Hendra keluar ruangan, berpapasan dengan sipir penjara yang berdiri di depan pintu. Hendra tau kalau sipir itu sipir yang tadi di kasih kode oleh Hendra berarti dia orangnya Bram. ia berhenti sejenak. "Pak, siapa tadi yang duduk di kursi yang aku duduki tadi?" Sipir itu mengernyitkan dahinya ia tampak mengingat. "Nggak ada Tuan, tadi ada yang bezuk Aris cuma bukan meja yang ini." Hendra kaget, "berarti aku salah tempat," batin Hendra "tapi kenapa bapak tak mengarahkan orang tadi untuk duduk di sini?" "Sepertinya susah Tuan, ternyata dia lebih berkuasa disini!" ucap sipir. "Saya kehilangan ponsel yang saya selipkan di sini, tapi sekarang raib. Bisakah saya melihat rekaman cctv." Sipir itu mengangguk, ia melangkah mengantar Hendra ke tempat operator."Aneh dalam cctv tak ada orang di meja ini, kenapa bisa raib ponselku." gumam Hendra dengan memutar ulang rekaman cctv hari ini tgl dan detik. Hendra kecewa dan ia meminta sama petugas untuk kembali ke ruangan itu untuk mengecek kem

  • SUAMIKU SEORANG PENDUSTA   Bab 39 rekaman rahasia hilang.

    Dari situ Bram bisa melenggang untuk membalaskan dendam sang ayah dengan satu persatu keluarga Hans Smit di cekokki racun. Selesai papa Kinan, incaran Bram yaitu Jenar anak kandung Bram sendiri yang mana kelak menjadi pewaris perusahaan keluarga Hans Smith. Dan bakalan menghancurkan kehidupan Bram Dengan menikahnya Bram dengan Neni. Kematian Jenar juga seperti yang dilakukan dengan Hans Smith. Dengan cara memberi racun makanan pada roti yang dimakan Jenar dalam jarak waktu tiga jam racun itu bereaksi mematikan. Dokter pun memfonis kematian Jenar sebab penyakit ginjal. Incaran berikutnya Nyonya Citra, Mama dari Kinan. Sebenarnya Bram merencanakan menghabisi Bu Citra dengan cara seperti Hans Smit dan Jenar. Tapi keburu Bu Citra mengetahui rencana busuk Bram. Waktu itu, Bram sengaja menyewa orang untuk menjemput Bu Citra dengan alasan ada pengusaha yang ingin kerja sama dengan perusahaan Bu Citra yang ada di Jogjakarta. Bu Citra di jemput oleh anak buah Bram dengan arahan Aris s

  • SUAMIKU SEORANG PENDUSTA   Bab 38. pengakuan pribadi Bram.

    Tanpa pikir panjang All langsung memacu mobilnya ke kantor polisi, di kantor Polisi aku dan All langsung disambut polisi berpakaian preman yang bertemu di jalan waktu pulang dari rumah Aris. Aku dan All langsung dipersilahkan duduk diruang khusus."Apakah Tuan dan Nyonya ingin bertemu Aris?" tanya salah satu dari anggota kepolisian."Memang gak papa Pak, jika Saya bertemu? Apa Aris sudah mengaku kalau dia yang melakukan perampokan di rumah saya Jakarta?" "Yang penting Nyonya tidak emosi saat bertemu pelaku?" Aku diam menatap All yang duduk di dekatku. "Akan aku usahakan tidak emosi." Janjiku dengan berdiri, secepatnya aku mengajak All bertemu Aris.Aku melangkah mengikuti langkah kaki petugas kepolisian menggiringku masuk Tampak Aris berdiri dengan egrang masih menyangga di tangannya. Ia menunduk tanpa memandangku yang sudah berdiri di depan jeruji besi."Nyonya, maafkan saya." lirihnya dengan suara sayu. All semakin mendekat kearah jeruji menatap Aris yang nampak berdiri kaku de

  • SUAMIKU SEORANG PENDUSTA   BSB 37. menyelidiki Aris.

    Di kampung agak jauh dari keramaian. Itulah rumah Aris yang kata Mbok Ginah. Aris masih menumpang di rumah mertuanya.Tok, tok, tok, "permisi ...!" seruku memanggil dengan mengetuk pintu.Hanya hitungan menit seorang wanita muda menggendong anak kecil membuka pintu. Dia menatapku, sepertinya ia tak mengenaliku. Padahal aku pernah datang ke sini bersama Mama satu kali. Entah soal penting apa Mama sama Aris waktu itu. Aku pun seandainya bertemu dengan istri Aris di luar juga gak bakal ingat wajahnya."Maaf, Mbak mencari siapa?" tanya wanita itu dengan mengamati saya dan All secara bergantian."Ooh, saya teman Mas Aris. Bisakah saya bertemu Mas Aris?" tanyaku.Sengaja aku mengatakan seperti itu. Takut jika aku langsung mengatakan aku bosnya Aris putri bu Citra tentu wanita muda ini pasti mengatakan Aris tak ada. "Ooh ya, ada Mbak. Ia lagi sakit, silahkan masuk. Perkenalkan saya Lastri istri Mas Aris.Aku tersenyum menyambut uluran tangan Lastri untuk berkenalan. Sengaja aku tidak meny

  • SUAMIKU SEORANG PENDUSTA   Bab 36 cemburu.

    Aku memutuskan membiarkan ponselku berdering, dan tak mengangkat telpon dari Alliandro. Hati ini masih terasa sakit. Mengingat peristiwa yang baru saja terjadi. Sudah buru- buru datang ke rumah sakit. Namun dari rumah sakit mendengar perkataan All yang menyakitkan.Ponsel itu mati dengan sendirinya. Sebenarnya aku tak tega juga dan ingin mengangkat telpon dari Alliandro, mengingat dia begitu baik, memberi support saat aku kehilangan Jenar, Mama, saat aku punya masalah dengan Bram. Hingga sampai di terluka.Cemburu, kesal, benci, malu. Itu yang bergelut dalam hatiku. "Salahkah jika aku cemburu pada All? Ya kamu salah. all bukan pacarmu ia tak pernah mengungkapkan cinta padamu. Ia menganggapmu teman!" batinku berperang sendiri. Aku hempaskan kepalaku ke sandaran jog mobil dengan kasar. Kuambil nafas dalam dalam untuk meringankan beban yang ada di otakku. "Ya, mungkin aku salah. Aku terlalu berharap." ***Malam itu, sekitar pukul sembilan, aku bersama Felix dan Ardan sudah sampai ke

  • SUAMIKU SEORANG PENDUSTA   Bab 35 rasa malu dan sakit hati.

    Ucapan petugas kepolisian mengingatkan aku pada Bibi Mar yang mengatakan mengenal suara orang yang menganiaya Bibi Mar. Dia adalah Aris mantan sopir Mama."Untuk kasus penembakan putra Tuan Michel apa pelakunya sudah tertangkap?" Petugas polisi mengambil surat kabar di laci mejanya. "Tolong Nyonya baca, disitu tertulis berita tentang kasus penembakan itu." Tanpa pikir panjang aku langsung membuka Harian Kota. Padahal di rumahku juga berlangganan. Tapi begitu sibuknya aku dalam urusan perusahaan dan sejumlah masalah yang belum terselesaikan sampai tak sempat membacanya."Burhan ...! Dia pelakunya?" Mataku memandang tajam kalimat yang mengatakan bahwa Burhan pelaku dalam penembakan putra mahkota dari keluarga Michel grup.Beribu-ribu kalimat Burhan aku sebut. Sepertinya aku tak percaya dengan semua ini. Burhan padahal menjadi intelku untuk menyelidiki kebobrokan perusahaan yang dipegang Bram. Aku menggelengkan kepalaku sendiri. Aku tetap tak percaya Burhan melakukan itu. Pasti ini re

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status