Aku memutuskan membiarkan ponselku berdering, dan tak mengangkat telpon dari Alliandro. Hati ini masih terasa sakit. Mengingat peristiwa yang baru saja terjadi. Sudah buru- buru datang ke rumah sakit. Namun dari rumah sakit mendengar perkataan All yang menyakitkan.Ponsel itu mati dengan sendirinya. Sebenarnya aku tak tega juga dan ingin mengangkat telpon dari Alliandro, mengingat dia begitu baik, memberi support saat aku kehilangan Jenar, Mama, saat aku punya masalah dengan Bram. Hingga sampai di terluka.Cemburu, kesal, benci, malu. Itu yang bergelut dalam hatiku. "Salahkah jika aku cemburu pada All? Ya kamu salah. all bukan pacarmu ia tak pernah mengungkapkan cinta padamu. Ia menganggapmu teman!" batinku berperang sendiri. Aku hempaskan kepalaku ke sandaran jog mobil dengan kasar. Kuambil nafas dalam dalam untuk meringankan beban yang ada di otakku. "Ya, mungkin aku salah. Aku terlalu berharap." ***Malam itu, sekitar pukul sembilan, aku bersama Felix dan Ardan sudah sampai ke
Terakhir Diperbarui : 2025-07-15 Baca selengkapnya