“Ana,” ucap Kevin tenang, namun kali ini ada nada berbeda dalam suaranya—seperti nada perintah, tapi dibalut kehati-hatian.Ana menoleh cepat. “Iya, Pak?”Kevin menatap ke luar jendela, lalu kembali pada Ana. “Tolong bersihkan kamarku sekarang, ya.”Ana terdiam sejenak. Permintaan itu sederhana, bahkan wajar untuk seorang asisten rumah tangga. Tapi bagi Kevin, itu adalah wilayah yang selama ini selalu ia jaga ketat—bahkan Rani, pembantu sebelumnya, tidak pernah diizinkan masuk ke kamar itu.“Baik, Pak,” jawab Ana pelan, mencoba tetap tenang meskipun jantungnya berdegup tak karuan.Ana menghela napas pelan saat ia membawa keranjang pembersih ke kamar Kevin—sebuah ruangan yang dulunya pantang ia jamah, tapi kini mulai terasa seperti bagian dari rutinitas barunya.Ia membuka pintu dengan hati-hati, seperti biasa. Aroma khas itu langsung menyergap inderanya: campuran parfum Clara yang masih tergantung di udara, dan aroma maskulin Kevin yang lebih samar—seperti kayu tua, sabun, dan keringa
Terakhir Diperbarui : 2025-06-16 Baca selengkapnya